Hari itu tepat seminggu
setelah lamaran, kami siap menjawab, ibu memasak banyak, ketika itu jam di dinding berdentang teng teng 2 kali
menandakan pukul 2 siang.
-kring… kring.. kring..- telepon rumah berdering tak tahu mengapa rasanya
hatiku berdetak lebih cepat, Astaghfirullah..
“Assalamu’alaikum..”
“Wa’alaikum salam”
-Terdengar suara ibu - ibu
yang sedang tersedu
- sedu menangis-
“Iya saya sendiri, ini
dengan siapa ya?”
“Tyas, Yusuf kecelakaan sekarang
sedang di UGD Asy-Syifa”
“Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun, ini dengan siapa?”
“Ini
shofi yas”
“ooh iya ka, insyaAllah Tyas segera kesana”
Telpon
tertutup tanpa sempat memberikan salam.
“Ummi, Yusuf kecelakaan sekarang ada di UGD Asy-Syifa”
“Innalillahi.. Ayo segera kesana yas!”
Tak terasa tubuhku lemas, ingin sekali ku
baringkan tubuh ini di atas kasur, lemas sekali, aku tak berdaya untuk
bergerak, namun, terlintas wajah semangat Yusuf ketika menyemangatiku mengerjakan
tugas besar, ya dia semangat, akupun harus semangat, aku pasti bisa kesana,
“Yas,
kamu kuat tidak? Biar Ummi yang nyetir” ujar ummi menyadarkanku dari lamunanku.
“Kuat
mi, insyaAllah”
Ingin sekali kumenangis, tapi tidak,
aku tak boleh menangis saat ini, Yusuf pernah bilang, jika kamu memiliki
masalah bolehlah kau menangis, namun, mengeluarkan energimu untuk logikamu itu
lebih baik. Ya! Sekarang aku harus berpikir jalan mana yang akan lebih cepat
kutempuh menuju rumah sakit itu. Sepanjang jalan aku hanya dapat berdzikir ku
ingat salah satu ayat kesukaanku “Hanya dengan mengingat Allah hati tenang”.
Tak putus ku panjatkan doa kepada Sang Khaliq untuk kebaikan semuanya. Karena
yang terbaik hanya datang dari Sang Maha Baik.
Baru
saja kutiba di depan ruangan, terdengar suara tangisan.
“Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun” ucap Pak Teddy.
“Yusuuuuuuuf” teriak ibu Yusuf.
“Innalillahi, air mataku tak dapat kubendung lagi sedikitpun tak dapat aku tahan,
aku tak akan pernah sanggup untuk melihat jasadnya, sedikitpun tak kan pernah
sanggup, melihat jasadnya hancur sama dengan melihat tubuhku hancur.. MasyaaAllah,, ampuni kami ya Allah, aku
pun tak kuat, lebih baik ku mengadu semua luka ini pada yang menciptakanku dan
dia. Segera kuberlari secepat mungkin
ke mesjid.
“Ya Allah, calon suamiku telah pergi, ampuni dosa-dosanya ampuni jika hati ini sering merindukannya, ampuniku yaAllah” Air mata ini terus mengalir dengan deras, tak tahu mengapa ini kurasa berat, satu hal yang aku syukuri ia meninggal dalam keadaan Islam. Yusuf Fauzi Mikail, selamat kau meninggal dalam keadaan Islam, dan dosamu belum menggunung seperti kami yang telah lama berislam. Semoga Allah ridho terhadapmu.
“Ya Allah, calon suamiku telah pergi, ampuni dosa-dosanya ampuni jika hati ini sering merindukannya, ampuniku yaAllah” Air mata ini terus mengalir dengan deras, tak tahu mengapa ini kurasa berat, satu hal yang aku syukuri ia meninggal dalam keadaan Islam. Yusuf Fauzi Mikail, selamat kau meninggal dalam keadaan Islam, dan dosamu belum menggunung seperti kami yang telah lama berislam. Semoga Allah ridho terhadapmu.
***
Semenjak kejadian itu aku, yang masih lemas izin untuk tidak berkegiatan di
kampus hingga aku kuat. Setelah 3 hari meninggalnya Yusuf, keluarga almarhum
mendatangi rumah kami.
“Maafkan kami nak, sekarang Yusuf telah pergi, kami sangat berharap nak Tyas dapat segera
menemukan pengganti yang lebih baik dari almarhum.. Ini ada ditangan Yusuf ketika ia baru ditemukan
dilokasi kejadian” ujar Pak Teddy
sambil memberikan sebuah cincin yang bertuliskan Cinta Abadiku
Aku hanya dapat terdiam melihat cincin emas putih,
dan setelah kulihat di cincin itu terdapat tulisan Tyas dan Yosuf. Ya nama
lamanya aku tak tahu mengapa ia menggunakan nama lamanya. Memang hingga
sekarang aku masih sering mengingatknya dengan nama Yosuf.
“Ini cincin yang ia buat dengan uang tabungannya
ketika ia masih kuliah, kemarin kami menemukan surat
ini tertulis “teruntuk Tyas”. Kami segan untuk
membuka, silahkan dibuka.” Ujar adik perempuan Yusuf.
Saya
sangat senang bertemu denganmu, ku harap kau bisa membuka blog ku
“Kami hanya ingin memohon,
tolong perlahan – lahan lupakan Yusuf
dan carilah penggantinya”
“InsyaAllah, namun, tak semudah itu”
Aku langsung membuka
blognya yo_fauzmikail.blogspot.com biasanya jika kita mencari web langsung
ada isinya ini di password, sungguh blog ini sangat rahasia.. Passwordnya adalah ulang tahunku?? Tapi memang aku ingat dulu ia pernah berkata, “aku suka tanggal lahirmu, izinkan aku memakainya” ia berkata seperti
itu saat hari pertama osmas. Oh
ternyata untuk ini. Coba ku buka, Bismillah.
“Foto, aku semua??? blognya berjudul
cinta abadiku”
Pertama kali ku mengenalnya
Hari ini hari pertamaku kuliah, tak ada sedikitpun yang
berkesan, kecuali saat kerja kelompok, itulah saat pertama kali aku
mengenalnya, wanita cantik berjilbab panjang, manis sekali ku melihat wajahnya,
dia seorang muslimmah yang taat.. Cantik sekali, aku baru pertama kali melihat
wanita secantik ini, mungkinkan Tuhan menciptakannya untukku? Aku tak akan
menyia -nyiakan kesempatan ini, aku akan terus mendekatinya. Aku harus hebat
dimatanya dan aku harus membuat ia tertarik padaku.
Dia
Ya, dia cantik sekali, wajahnya indah, dia seorang muslim
yang taat, andaikan aku muslim ia pasti suka denganku. Aku akan mengambil
hatinya, hingga ia tergila – gila denganku. Menyenangkan sekali selama Osmas
aku dekat dengannya, aku akan usahakan sekelas dengannya dan akan aku ikuti dia
terus. Dia, namanya Tyas Khoerunnisa, lahir 4 Juli 1983. I love you, Tyas.
“Setiap hari ia menulis
tentangku”
Satu kelompok dengannya
Hari ini pertama kalinya kami satu
kelompok, tepat di matkul ayah. Ya, aku memohon pada ayah agar disatukan terus
dalam mengerjakan tugas dengannya. Tapi dia, selalu menghidar dari ku ketika
hampir saja kami berduaan setiap kelompok ia selalu membawa teman, ah Tyas,
sungguh kau bukan wanita murahan, aku slalu kan rindukanmu. Aku tak tahu apakah
ini efek aku mengenal Tyas atau bukan, ketika adzan tiba – tiba saja aku ingin
shalat, aku ingin shalat bersama wanita yang aku sayang, Tyas. Aku kan bukan
muslim, ya sudah aku ajak saja dia untuk shalat, pasti dia senang, pasti dia
sangat memuji toleransiku. Aku cinta dirimu Tyas.
Lelah
Sekarang aku sudah lelah, aku sudah tak tahan lagi, aku
ingin menikah dengannya, aku sudah bertanya pada Afian bagaimana cara aku untuk
menikahinya, dia bilang harus ta’aruf
dulu, lalu lamaran.. Aneh, tapi baguslah, agar aku cepat menikah dengannya. Ya aku tak perlu menunggu pacaran
yang menghabiskan banyak waktu tapi aku bisa langsung menikah dengannya!! Meskipun begitu, ayah bilang jangan terlalu
berharap dengannya, dia muslim, sementara aku kristen, aku harus menyadari
perbedaan ini.
DiTOLAK
Hari
ini aku diTOLAK olehnya, hanya karena KEYAKINAN, keyakinan yang, memisahkan
kita, buat ku bertanya, adilkah ini?? Tak apa, tapi aku sangat menginginkan
dirinya aku yakin jika aku percaya Tuhan memudahkan. Aku akan terus dekati dia, dia
yang selalu membayang bayangiku. Aku cinta dirinya.. I love you Tyas..
Sementara, cincin ini tak akan aku hilangkan, tak akan aku buang, ini adalah
tanda cintaku padanya yang abadi, abadi selamanya, Cinta Abadiku, Tyas dan
Yosuf.
Sainganku
Afiansyah Taher, namanya dia seorang Muslim, dia taat,
aku yakin dia bisa mendapatkan Tyasku dengan mudah. Tapi tak akan kubiarkan!
Selama nyawa ini masih ada, Tyas akan ku perjuangkan seumur hidupku. Tyas kau
hebat. Ketika ku bertanya padamu, tentang apakah kau ingin aku masuk islam, kau
sangatlah bijak, kau tak memaksaku, inilah yang membuatku semakin tertarik
Islam, terutama padamu.
Mimpi
Tadi pagi ada yang aneh ketika ada adzan subuh, ayah tiba2 membangunkanku dan
mengajakku ke masjid.
“Bangun nak bangun”
“Ya ayah ada apa?”
“Ayo sholat subuh dulu”
“Baik ayah”
“Akupun sholat subuh di mesjid dekat rumah”
“Ayah aku tak tahu caranya”
“Caranya berwudhu terlebih dahulu cuci tangan sampai
pergelangan tangan, kumur - kumur, cuci wajah hingga
garis - garis sinih, sambil menunjuk batas - batas wajah, lalu tangan hingga sikut, lalu ke rambut hingga
ke telinga sekali, lalu kaki hingga mata kaki.. Hingga saat ini aku masih
ingat. Lalu takbir, baca alfatihah, surat al ikhlas, lalu takbir rukuk, i’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, sujud kembali,
bangun alfatihah kembali, al ikhlas, rukuk, i’tidal,
sujud, duduk diantara dua sujud, sujud kembali, duduk
tahiyat akhir, salam.. Aku membaca semuanya dengan lancar dan
hingga saat ini aku masih hafal, ternyata semua itu hanya mimpi dan setelah
bangun dengan mudahnya aku syahadat seperti yang waktu itu di ajarkan oleh Tyas apakah ini petunjuk untuk aku masuk Islam?
Mimpi 2
Tadi
aku bermimpi ayah memohonku untuk masuk Islam dan memohon untuk membujuk ibu
dan David untuk masuk Islam, apakah ini petunjuk ku harus masuk Islam? Aku ceritakan semua kepada Afian,
ya Afian yang merupakan sainganku, Afian bilang itu adalah hidayah, ia memberi
tahuku banyak hal mengenai Islam. Islam itu memang indah seindah akhlaq dan
wajah Tyasku, apakah aku harus masuk Islam?
Mimpi 3
Hari
ini aku mimpi, sama seperti kemarin apakah ini pertanda aku harus masuk Islam? Mimpi yang berulang, bahkan dalam
mimpiku tadi malam aku ertemu dengan Tyas, Tyas mengajakku ke telaga yang
sangaaaaaaat indah, ya indah sekali, namun ketika aku akan melangkahkan kakiku
Tyas meninggalkanku.
“Tyas mengapa kau meninggalkanku? Mengapa aku tak dapat
masuk?”
“Ada syarat yang belum kau lakukan jika ingin masuk
kesini”
“Apa syaratnya?”
“Syahadat”
Apakah aku harus masuk Islam? Aku cerita pada Afian,
Menurut Afian dalam syurga terdapat telaga yang dibawahnya mengalir sungai – sungai.
Apakah aku tak dapat masuk syurga hanya karena aku tak syahadat?
Persiapan sidang
Sidang? Apa yang aku siapkan? Tak ada, biar saja dosen
dosen itu mengujiku semau mereka dan aku akan menjawab sebisaku, karena saat
ini aku sungguh sedang galau, sungguh sangat berada dalam keraguan, kuberharap
Tuhan memberiku jalan yang lurus, yang ia ridhoi. Aamiin. Akupun hanya ingin
ketika sidang, Tyas dapat melihatku, karena skripsi ini ku buat khusus ku
persembahkan untuknya. Sungguh aku mencintainya. Sama seperti Tyas yang ikhlas
tak berharap aku masuk Islam, akupun ingin jika memang pilihanku masuk Islam,
bukan karena Tyas, tapi karena keikhlasanku terhadap Tuhan. Tuhan, berilah aku
petunjuk.
Mimpi 4
Tadi malam aku kembali bermimpi, aku
bermimpi, mimpi yang sangat buruk ketika itu aku sedang berbincang dengan
Tyasku.
“Tyas, aku sayang kamu, maukah kau menjadi istriku?”
“Kemarilah ada yang ingin aku perlihatkan padamu”
“Baik, tunggu aku”
“Ayo sinih”
“Tidak aku tidak bisa” Aku melihat ia berada di telaga
yang indah itu.
“Ayo sinih”
“Tidaaaak, panas, Tuhan tolong aku, panas sekali”
Aku pun bangun dengan berkeringat, aku sudah tak tahan,
aku ceritakan kepada ayahku, ternyata beliau kaget, dan memang menganjurkanku
untuk masuk Islam saja, itu lebih baik. Ajakan dan penjelasan ayahku sangat
masuk dalam hatiku, aku semakin yakin untuk masuk dalam Islam. Yang katanya
agama yang selamat. Dan ayahku menyuruhku untuk mengajak ibu dan David, ya,
jika mungkin ini baik, aku akan mengajak mereka. Dengan nama Tuhan, akhirnya
tadi aku sudah bilang kepada Afian, Afian sangat senang sekali, ingin sekali
aku bilang pada Tyas, ia pasti bahagia, namun, aku ingin ini menjadi kado yang
indah untuknya dan akupun takut jika ia menyangka aku masuk Islam karena Tyas,
tidak ! sungguh tidak, ini karena keyakinanku, ini karena petunjuk Tuhanku.
Afian bilang nanti ketika malam jum’at, aku akan melangsungkan pengucapan
syahadat dihadapan Aageung dan jama’ah lainnya serta ada streaming. Aku semakin
tak sabar ingin segera malam jum’at. Besok aku sidang, tak masalah sedikitpun
bagiku.. Kata ayah, Tyas akan hadir.. Yeah!! Aku akan berikan yang terbaik
untuknya.
Sidang itu
Aku hanya bertanya – tanya dimana
Tyas, tak peduli bagaimana penampilan sebelumku, yang kumau hanya Tyas ada
disini melihatku, menyaksikan kesuksesanku. Ternyata Tyas datang tepat pada aku
akan maju, ah dia sungguh membuatku khawatir, khawatir jika ia tak datang..
Tyas, kau pemberi semangat padaku. Love you.. Ingin sekali saat beres, ia memberiku bunga, tapi tidak,
dan itu tak mungkin, namun nanti ketika ia sidang aku akan memberinya bunga. Sepulang sidang, kami ditraktir
oleh Afian, ah ternyata ia mengundang Tyas untuk ke Daarut Taqwa menyaksikanku.
Afiaaan, kau sainganku mengapa kau baik sekali padaku?? Kau membantuku dalam
segala hal, kau memberiku hadiah, baju koko, selain kecantikan akhlaq Tyas, ya
akhlaqmu pun tampan, setampan wajahmu yang selalu cerah, apakah ini namanya
Islam? Islam itu indah, itu yang aku rasakan dari kalian.
Baru saja ku ajak ibu dan David
untuk ikut bersamaku tapi
mereka menolak tak mau yasudahlah, mungkin seperti kata Tyas, hidayah itu dari Allah, aku tak berharap karena
berharap itu nantinya kecewa. Semoga Tuhan menunjuki jalan yang lurus untukku. Aku cinta kalian karena Allah Tuhan ummat Islam.
Allah, aku datang..
Tadi malam, merupakan malam yang
kurasakan sangatlah indah, ketenangan bathin yang luar biasa ini membuatku
semakin yakin, Allah aku datang, ya Allah, ini aku aku ingin lebih dekat
denganmu. Aku datang ke mesjid sebelum
maghrib, aku selalu ditemani Afian. Sambil menunggu malam, aku membaca – baca
buku Islami yang juga merupakan hadiah dari Afian. Yang kubaca mengenai makna
syahadatain, Profil pribadi muslim, ya pokoknya mengenai Islam.. Islam itu
indah, Subhanallah, Walhamdulillah, Walaailaaha illa Allah, Allahu
Akbar..
Kejutan itu tak henti – hentinya
diberikan oleh Allah swt. kepadaku, Ibu dan David mengikutiku untuk masuk
Islam, aku tak tahu mengapa perasaanku seperti ini, namun, ya, Islam ini aku
sangat yakin, sangat tenang, sangat merasa aku mempunyai Allah sebagai
Tuhanku.. Allah, aku datang.. ya, aku memang mencintai Tyas, namun, aku tak
tahu semenjak kesaksianku terhadap Allah sebagai Tuhanku, dan Muhammad Rasulku,
aku lebih tertarik untuk mengenal Allah dan RasulNya, maafkan aku Tyas, tapi
perasaanku yang merasakan seperti itu.. Mungkin, aku lebih memilih Allah
sebagai Cinta Abadiku, dibandingkan dirimu Tyas, ah Tyas, jangan anggap aku tak
setia, tapi, cintaku padamu hanya karena Allah, ya karena cintaku terhadap
Allah bukan dirimu. Maafkan aku Tyasku sayang. Aku janji, nanti ketika aku
sudah dapat menjadi muslim yang taat seperti yang kau inginkan itu aku akan
datang melamarmu, menjadi suamimu. Okay? Jangan sedih ya sayang.
Kejutan pun berlanjut, fian memberiku hadiah, hadiahnya adalah aku
menjadi murid dari Aageung, ulama besar yang aku yakin setiap muslim ingin
menjadi muridnya.. Terima kasih fian..
“air mataku tak bisa ku bendung”
Kesalahaku
Astaghfirullahal’adziim, astaghfirullahal’adzim,
ternyata selama ini aku salah, pantas jika ia tak mau melihatku, pantas ia tak
mau berkhalwat denganku, aku salah, ampuni aku ya
Allah..ampuni aku..
Tyas, maafkan aku yang telah berlebihan dalam
mencintaimu, maafkan aku, aku akan segera melamarmu untuk menebus semua kesalahanku waktu itu,
terima kasih kau telah menjaga hijabmu, meskipun aku sangat tak sopan dengan
terus melihatmu dan memikirkanmu. Mulai detik ini aku tak akan membuka blog ini
hingga kau halal bagiku. Maafkan aku..!!!
Seketika itupun aku tak
berhenti menangis.. Aku merasa aku telah membuka hijabku, hingga ada yang mencintaiku begitu dalam yang
bisa kulakukan hanya mengadu pada Ilahi yang telah mengetahui semua kejadian
ini.
***
Hari Baru Tyas
Hari
ini aku harus lebih semangat aku akan membuktikan padanya aku bisa lebih baik
darinya dan aku bisa tanpa sekelompok dengannya. Aku lebih ceria walaupun
setiap orang yang menemuiku bilang ikut berduka, aku tetap tersenyum walaupun
hati ini sangat teriris, hati ini ingin bilang, cukup, aku sedang mencoba
melupakan segala pedih ini, tolong jangan diungkit. Namun percuma, aku harus
lebih tegar.
Malam
itu aku merasa semua dosaku pada orang tuaku, menumpuk,, Aku ingin meminta maaf dan
serasa tak ingin berpisah dengan mereka. Aku meminta maaf pada mereka hingga
berderai air mata diantara kami.. Aku merasa ini hari perpisahanku dengan mereka..
“Tyas, terima kasih
atas cahaya yang kau berikan padaku dan keluargaku, aku akan meminangmu di
syurga nanti, maukah kau?” ujar Yusuf.
“Ya, aku mau tunggu aku,
aku akan sholat tahajud dulu”
“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un” ucap Pak Haris ayah Tyas.
“Bagaimana keadaanya ayah?”
ucap Bu Gania ibu Tyas
“Ia telah pergi, Subhanallah, ia pergi dalam keadaan
sujud shalat malamnya”
-tangispun mengiringi
kepergiannya-
***
Biodata
Cerita pendek yang berjudul Cinta Abadiku ini ditulis
selama perjalanan ke madura diselesaikan
pada 1
Juni 2012 di Bangkalan
Madura Provinsi Jawa Timur tepat pukul 19.43 wib dan selesai pengeditan pada
tanggal 4 Januari 2013.baca dari awal :
Cinta Abadiku #1
Cinta Abadiku #2
Cinta Abadiku #3
Cinta Abadiku #4
Cinta Abadiku #5
Cinta Abadiku #6
cerpennya menarik fa.. ada cerita yang membuatku tertawa/senyum2 dari percakapan2nya, ada yang menegangkan.. karena dari ceritanya kita merasa ada saat disituasi itu,,Banyak edukasinya.. nilai islaminya juga banyak, sederhana.. tapi masih sering aku tinggalin.. mengharukan dari kisahnya.. tapi ada yang paling aku kagum.. syifa yang belum berpengalaman,(sidang, lamaran,dll) tapi dia bisa menceritakan dalam cerpennya seperti yang berpengalaman... Lanjutkan syifa :))
ReplyDeleteAlhamdulillah... Alhamdulillah.. Alhamdulillah.. efek suka nntn televisi nih mi ..:D jazakillah ahsanun jazaa sudah membaca cerpenku.. terima kasih juga ini kan hasil edit kamu dan kritikan kamu ;) love you my bestiest :*
Deletesyifaaaa... :))
ReplyDeleteaku sudah baca... Maasyaa Allaah keren.. ;)) aku harus belajar banyak darimu..
lanjutkan yooo.. aku pengen bisa nulis2 kayak gini, tapi belum bisa -_-
semangat syifaaa.. :))
jazakillah ahsanun jaza, sudah membaca, alhamdulillah, semoga bermanfaat baru satu yang jadi , biasanya nulis setengah trus udahan gara gara gak tahu kelanjutannya hahaha..:D
Deletekeren banget, le. terus menulis ya! bagus banget menginspirasi banget keren. aku mah selalu susah namatin cerita teh jadi weh gak tamat2 hehe. kalau ada tulisan cule yg terbit aku mau bacaaa pokoknya! :)
ReplyDeleteAlhamdulillah.. Makasih teteh, ditunggu komentar dan sarannya ya~
Delete