Thursday, November 16, 2023

Pejuang Garis Dua PCOS FIGHTER Tahun ke-5 part 2 Diet untuk PCOS

 Cerita HSG dan test hormonku.

Saat akan HSG dan test hormon ini, aku sedang depresi... MasyaAllah... Aku sedang dihadapkan dengan harus bertemu banyak orang, dan semua orang seakan-akan menekanku untuk hamil. Sungguh, aku sedang berusaha dan bukan keinginanku untuk belum hamil. Tapi semua orang seakan-akan sedang mengatakan klo hamil itu kehendak kita gituh. Sok lakukan ini geura.. Seakan-akan jika aku tidak melakukannya itulah penyebab aku belum hamil. Aku tidak dapat menghindari orang-orang karena memang sedang ada acara keluarga besar. 

Aku depresi....

Aku menangis setiap malam...

Aku gak kuat...

Aku datang ke Psikolog sendirian karena suami sedang di luar kota..

Aku sangat ketakutan akan hasil test hormonku, karena ada yang PCOS kadar AMHnya di bawah 2 yang artinya berarti menuju monopous. Aku menangis dan ketakutan karena overthinkingku sendiri. Malam sebelum test HSG ke dua aku kurang fit, aku tidak bisa tidur dan begadang. 

Jeng jeng jeng ....

HSG nya gagal guys....

Aku merasakan sakit yang sangat dan HSGnya gagal dan harus bayar untuk cairan kontras yang sudah digunakan... Innalillahi wa inna ilaihi rooji'uun...

Yang lebih menyakitkan lagi apa guys? HSG itu hanya bisa dilakukan di hari ke 10/11/12. Dan tahu apa guys? aku gak tahu bulan depan haidh atau tidak karena kan bulan ini saja aku haidh dengan obat dari dokter :D Aku menangis di tempat test itu setelah mengobrol dengan managernya dan mereka seakan-akan menyalahkan aku. Mungkin bisa jadi memang kesalahan aku ya, tapi jika mereka tidak mau memberi keringanan biaya kenapa harus menyalahkan pasien. Cukup meminta maaf saja. Aku merasa itu kesalahan tempat aku diperiksa karena, dari awal aku merasakan ketidak profesionalan ketika menggunakan alatnya. Berbeda saat pertama kali aku melakukan HSG tersebut. Kalau gak salah itu hari ke 10. Tapi, karena HSG harus dilakukan by appointment, jadi susah mencari pengganti harinya. 

Tapi, pelajaran yang aku dapat mungkin karena kondisinya aku tidak fit, sedang depresi dan malamnya insomnia sehingga tidak tidur. 

Jadi bagi teman-teman yang mau periksa apapun biar hasilnya lebih akurat, harus dalam kondisi tenang ya :)

Yang tadinya tidak akan ke dokter dulu sebelum ada hasil, akhirnya aku harus ke dokter untuk meminta obat agar haidh karena ketidak percayaan diriku akan haidh lagi..

Akupun HSG pada bulan berikutnya, dan dengan persiapan yang matang. Aku memperbanyak yoga dan berusaha tidak begadang. 


Program Diet PCOS

Inti dari diet PCOS adalah keseimbangan.

1. Makan tepat waktu 3 kali waktu makan besar, 2 kali makan cemilan buah

2. Makan lengkap porsi dalam 3 kali waktu makan besar : Karbohidrat, Protein Hewani, Protein Nabati dan sayuran.

3. No tepang tepung (Mie, roti, kue dll) dan buah tinggi gula 

4. Jalan kaki 45menit sehari.

Tanpa timbang-timbang(lauk pauknya), berat badanku berhasil di BMI ideal guys (tapi dengan bantuan vitamin juga dari dokter ya, jadi saran aku sih konsul ke dokter biar lebih jelas).... Tapi aku belum mencapai target dari bu dokter sih. karena aku mageran :D

Segitu aja guys diet PCOSnya, yang aku dapatkan intinya adalah keseimbangan hormon, aku sebelumnya suka IF jadi gak sarapan gituh, nah bisa saja tapi efek ditubuh aku adalah adanya lonjakan dan penurunan gula darah secara drastis yang menyebabkan tubuhku stress. Sehingga hormonku gak seimbang. Itu analisis aku terhadap tubuhku sendiri. Sehingga, terkadang merasakan craving ingin makan dan terkadang tidak nafsu makan.

Pejuang Garis Dua PCOS FIGHTER Tahun ke-5 part 1

 2022

Tahun ini sebetulnya tahun-tahun kesedihanku..

Tahun dimana aku merasa sangat drop dari sisi mental..

Tahun dimana semua jalan yang ku tempuh itu gelap..


Di pertengahan tahun aku melalui masa kelamku, di waktu itu adalah masa-masa paling menyedihkan bagiku, aku merasa jadi orang yang menyedihkan dan sangat-sangat menyedihkan. Aku merasa sangat menyedihkan diantara banyak orang, karena ada suatu kejadian yang tak dapat diceritakan..


----------------------------------------------------------------

Perjalanan program hamilku berlanjut di tahun ini. Di awal tahun aku daftar gym yang bernama curves, jadi olahraganya hanya 30 menit dan menyenangkan.. 

Saat itu aku mendapat informasi bahwa di bandung ada 3 dokter wanita yang khusus infertilisasi. Yang pertama, aku gak mau karena ada temanku yang pernah dan reviewnya negatif. Yang kedua, aku pilih karena rumah sakitnya rumah sakit umum dan dekat dengan rumah. Aku datang ke dokter di tahun 2021 akhir dan dokter bilang, diet dan turunkan berat badan sebanyak 10% dalam 3 bulan lalu kesini lagi. 

Aku semangat sekali tapi karena mungkin aku gak ngerti diet yang cocok untuk tubuh aku, jadinya yoyo dan gak turun-turun, dan karena itu aku malah lama gak ke dokter-dokter karena takut dimarahin HAHAHAHA... 


Di tahun 2022 ini, aku lanjut ke dokter lagi tapi tidak selang 3 bulan 3 bulan lebih aku baru ke dokter lagi karena takut di marahi. 

Tanpa cek apa-apa aku diberikan treatment hormon dengan pil KB oleh dokter, beliau singkat padat jelas sehingga agak segan untuk bertanya apalagi berbasa-basi.. 

Lalu aku diberi obat pembesar telur dan kata dokter nanti berhubungan di masa subur. Ternyata......... Telurnya tidak membesar... 

Jleb, dadaku terasa tertusuk belum lagi kami sudah menyewa hotel untuk honeymoon kami yang ke sekian kali... Perasaan tak berdaya dan merasa bersalah pada suami terasa besar. Tapi, sungguh, bukan aku yang ingin seperti itu.. 

Setiap bulan aku ke dokter dan dokter hanya memberikan treatmen yang sama tanpa penjelasan yang lain dan sepertinya sel telurku tetap tidak bagus..  

Lalu dokterpun sulit dihubungi, dokter tidak memberikan kontak yang dapat dihubungi dan sering sekali digantikan oleh dokter lain. Sementara suami tidak mengizinkan jika itu dokter laki-laki. 

FYI aku harus ke dokter di hari haidh ke 2 untuk dikasih obat penyubur. Nah, waktu itu kalau gak salah aku haidhnya hari Jum'at. Hari Sabtu dokternya gak praktek, harus nunggu sampai selasa. Pas hari selasa saat itu, dokternya tidak ada. Ada pelatihan selama seminggu padahal aku sudah menelpon dulu rumah sakit sebelum pergi ke sana. Aku baru tahu dokternya tidak ada saat sudah sampai di sana. Dan saat itu dokter digantikan oleh dokter laki-laki. 

Perasaanku saat itu campur aduk, aku merasa ini kesempatan terakhir, jadi aku mencari-cari info bahwa bisa diberi obat penyubur pada hari ke 5 haidh. Aku seperti ingin sekali mendapatkan penyubur itu, aku merasa ini kesempatanku. Dan di sisi lain aku juga merasa seperti tidak ada kesempatan lagi untukku sudah berbulan-bulan mengulang hal yang sama dengan tak ada perubahan. Di sisi lain, kapan lagi aku bisa haidh, selama ini hanya dengan obat aku haidh. 

Aku mencoba mencari alternatif dokter lain. Mendapatkan info dari grup PCOS FIGHTER beliau mudah dihubungi, dan beliau praktek dibeberapa tempat sehingga jika kejadian beliau tidak ada di salah satu rumah sakit, aku bisa mengejar beliau di tempat prakteknya. 

Tanpa ditemani suami aku pertama kali ke rumah sakit yang lumayan jauh dari rumah. Rumah sakitnya, rumah sakit Umum tapi bagus banget. Nah terjadilah drama disana... Karena aku pertama kali ke sana, dan misscom dengan bu bidan sebagai narahubung dengan dokter. Jadilah aku dilempar dari lantai 2 ke lantai 3 terus ke lantai 1. Aku yang perasaannya sedang campur aduk setelah paginya ada kejadian di RS sebelumnya.............

Tangiskupun pecah......... di depan bu bidan aku menangis...

Sungguh aku malu aku merasa seperti anak kecil. Tapi sungguh, saat itu sangat sensitif, aku sendirian, penuh harapan, tapi seakan-akan penuh halangan. Jika mengingat kejadian itu benar-benar sih aku malu. Aku ngerasa masa kamu mau jadi ibu gini aja nangis, tapi sungguh perasaannya campur aduk sekali. Saat bertemu dengan dokter, aku yang harapannya mendapat obat pembesar telur. 

Jeng jeng jeng...

Dokter menyarankanku ngulang dari awal... :D 

Pertama dokter mengharuskanku periksa HSG, dan analisis sperma. Aku bilang pernah tahun 2019, tidak berlaku katanya harus ulang lagi itu udah lebih dari 2 tahun. Dan yang paling menarique adalah test hormon :D 4 juta lebih guys *o*. Alhamdulillah, Allah maha pemberi rezeki, ada rezeki untuk biaya-biaya tersebut. Jadi sebelum ada hasil-hasil tersebut aku tidak usah dulu ke dokter lagi. Dan yang terbaik adalah ...

Kedua dokter merekomendasikanku konsul ke dokter gizi. Yang sebelumnya aku diet dengan panduan internet dan kesotoyan aku. Dan yang jelas saat ke dokter itu di pantau rutin, sehingga memang membuahkan hasil. Bagi aku yang mageran kesuksesan diet dengan dokter adalah 90% tapi bagi dokter giziku yang merasa aku kurang maksimal mengikuti saran dari beliau, aku kayak gagal gituh :D jadi malu aku... Gagal disini karena tidak memenuhi target dokternya ya hihi.... 

Lanjut part 2 ya, aku mau jelasin programnya...

Thursday, November 9, 2023

Pejuang Garis Dua PCOS FIGHTER Tahun ke-3

 Bismillah

Gaskeun lah lanjut lagi semangat nih dan seneng bernostalgia gini...


2020

2020 tahun covid masuk di Indonesia, akhirnya aku ada dalam bagian sejarah haha..

Pas awal covid aku yang dirumah terus, karena dengar berita yang kacau balau itu tahu gak? The power of pikiran... aku gatel tenggorokan dong.....Padahal aslinya aku gak kemana-mana itu pedah sugesti weh sieun teuing haha.. 

Pas covid aku yang si overthingking, emang gak kemana-mana belanja dll semuanya yang dianter-anter gituh.. belanja bulanan juga aku pake online aja pokoknya semuanya.. 

Di sisi lain, aku masih struggle dengan mental health aku.. aku ikut kelasnya Ustadzah Cut Rafiqa Hafidzahullah di kelas Zahira Akademi.. 

Jujur, aku ngerasa tetep belum selesai dengan masalahku, kayak ingin konsul lebih intimate gituh, tapi belum ada kesempatan sih.. 

Tapi dari situ aku ketagihan belajar sama Ustadzah Cut.. Beliau guru yang masyaAllah... Beliau bisa merasakan apa yang kita rasakan, penyampainnya tegas tapi tidak menyinggung. Dan paling suka sama materi-materinya sih SISTEMATIS.. Coba deh kalian para istri dan calon istri ikut kelasnya sekali aja insyaAllah suka sih... 

Alhamdulillah Allah izinkan aku tiap tahun dapat itikaf bersama suami. 

Aku mencatat doaku yang aku bacakan setiap tahun di waktu2 ijabah doa, dan salah satu doaku :

"Ya Allah, aku ingin menjadi wanita yang seutuhnya, ingin jadi wanita yang normal, yang bisa haidh tiap bulan, yang bisa hamil, yang bisa melahirkan yang punya anak-anak shalih shalihah"

Hal paling berat dalam penantian ini adalah "Apakah aku bisa punya anak? Apakah aku akan dikaruniai anak? Apakah aku pantas menjadi seorang ibu?" dan perasaan tidak sempurna sebagai wanita yang belum pernah hamil... 

Aku yang menarik diri dari kehidupan sosialpun terkadang ingin bagaimana ya aku bergaul dengan orang lain tanpa minder, tanpa terlihat menyedihkan dan lain-lain...

Satu-satunya hal yang paling aku syukuri dan penguat aku adalah punya suami shalih, yang selalu mendampingi istrinya dalam sehat dan sakitnya aku... :'( Allah Maha Baik...... Semoga Allah menjaga beliau dalam kebaikan dan ketaatan..aamiin Ya Robbal 'Aalamiin..



Pejuang Garis Dua PCOS FIGHTER Tahun ke-2 (Apa itu PCOS? HSG sakit gak?)

Bismillah..

2018 - 2019

Langsung lanjut tahun ke 2 mumpung lagi semangat nulis.

Di tahun ini .....

Qodarullah wa masya fa'ala...

Aku sakit yang sakitnya itu tidak boleh untuk punya anak dulu karena bahaya untuk anaknya. 

Ya sudah aku menuntaskan dulu penyakitnya, aku di operasi kecil... Namun, biayanya besar karena kami tidak punya asuransi wkwkwkwk... Meskipun aku operasi kecil tapi aku dibius total itulah pertama kali aku di operasi hehe... lucunya saat setelah operasi kan nunggu bius hilangkan, aku di ruangan yang hanya ada suster 1 aja, tanpa keluarga karena aku memang perawatan 1 hari. jadi memang tidak masuk ke ruangan. Nah, lucunyaaa... itu kan pertama kalinya aku tersadar dari bius, mungkin karena aku panikan, aku manggil2 suster karena aku ngerasa tidak bisa bernafas. Tapi suster yang meureun udah ngerti ya dan udah biasa jadi malah ngebiarin aku soalnya aku dikit-dikit manggil suster haha.. 

Kalau dipikir-pikir sekarang mah aku ngerti, soalnya kan organ aku mungkin belum sadar semua jadi emang mungkin kerjanya juga masih lambat gituh.. Dan anehnya aku, langsung pengen hokben dan makan dengan lahap.... Ya jelas pencernaanku belum betul sehingga, aku sakit lambung....Hihi konyol...

Perjalanannya panjang saat itu tapi perasaannya juga campur aduk...

Perasaanku sedih, kecewa, marah, why me? dll.... 


Tapi Alhamdulillah dengan dukungan suami aku merasa penuh. Meskipun di luar sana begitu riuh. Meskipun di dalam juga riuh.

Duniaku tak pernah sepi dari kritikanku sendiri, cemoohanku sendiri dan energi negatif orang yang aku serap.. 

Terima Kasih Ya Allah aku memiliki suami yang baik, sabar, pengertian. <3


Akhir tahun 2019 aku memulai program kembali dengan dokter Wid di Klinik Jasmine.. Ngantrinya itu loooh puanjang buanget.. dateng jam 11 baru dipanggil jam 4 sore... MasyaAllah betul-betul perjuangan.. cuma karena aku pengangguran yaaa its ok dinikmati aja.. Akhirnya aku baru tahulah sel telurku kecil - kecil.. 

PCOS adalah Polycystic Ovarian Syndrome. 

Kalau mau tahu lebih lengkapnya mah googling aja ya... lebih ilmiah dan lengkap.. Tapi, aku mau ceritain yang aku alami. 

Ciri - ciri PCOS yang ada pada aku

1. Sel telur kecil-kecil yang bisa diperiksa oleh dokter melalui USGTransvaginal

2. Haidh tidak teratur

3. Banyak tumbuh bulu seperti laki-laki ( kumis dll)


*USG trasnvaginal adalah USG yang masukan melalui MissV sehingga terlihat lebih jelas rahim kita..

Untuk analisis awal, dokter meminta kami untuk melakukan HSG dan Analisis Sperma.. 

Kami melakukan HSG di pramita, dengan harga waktu itu sekitar 1,4 juta dan analisis sperma sekitar 300ribuan tapi aku lupa tepatnya sih.. 

Sebelum HSG kita harus dapat surat rujukan dokter jadi tidak boleh mengajukan sendiri. dan ada syaratnya harus booking dulu, dilakukan di hari ke 10/11/12 siklus haidh, jadi dihitungnya dari hari pertama haidh. 

Tibalah hari H dan alhamdulillah lancar..

HSG itu disemprotkan cairan ke-2 saluran kita untuk mengecek adakah sumbatan atau tidak. Saat melakukannya jangan tegang biar gak terlalu sakit.. Rasanya sakit mules kayak haidh cuma ya sekitar 2 kali lipatnya lah.. Tergantung ketegangan kita dan pain tolelir kita sih... 

Saat itu aku alhamdulillah tidak terlalu sakit dan lancar serta hasilnya bagus...

Hasil analisis sperma juga bagus.. 


Jadi, kata dokter, wah bagus ini mah udah jangan makan nasi, makannya sayuran aja sama daging, olahraga sok gera dalam 5 bulan hamil... 

Itu kata dokter sambil dikasih obat metformin dan vitamin E. 

Dari situ aku mulai ngeh dengan DIET OLAHRAGA POLA HIDUP SEHAT tapi tetep makan nasi dan tetep mageran wkwkwkwk.... Dan tibalah COVID di Indonesia dari situ aku gak ke dokter2 lagi, karena katanya ke rumah sakit diutamakan untuk yang darurat dan hamil klo program mah jangan ceunah...

Jadi, aku mulailah nambah-nambah ilmu dr kelas- kelas online, ada dr. Yasir yang jawabannya suka diluar nurul hihi.. dan ikut kelas olah ragalah, ikut diet lah, ikut catering diet lah dll... 

Berat badanku sudah turun banyak, tapi tidak ada perubahan, naik lagi longgar lagi dietnya overthingking lagi...





Pejuang Garis Dua PCOS FIGHTER tahun ke-1

Bismillah 

Assalamu'alaikum, teman-teman.. 

Saya coba menulis lagi karena anxiety saya sedang tidak wajar hihihihihi 
coba saja mungkin jika diceritakan bisa lebih sehat dan bahagia lagi :) Bahagia sekali bisa nulis lagiii... 


Ini pake laptop windowsnya suami yang lumayan lancar dibanding laptop aku yang lungsuran dari mamah haha.. 


 2017 -2018

Aku menikah di tahun 2017, mengenai masalah sulit punya anak sudah menjadi perhatian dan overthinkingku sebelum menikah. Kenapa? karena aku memang jarang haidh dari sebelum nikah. Aku pertama kali haidh saat kelas 6 SD, setelah itu 7 bulan aku tidak haidh dan baru haidh lagi. Jujur kepolosanku berpikir bagaimana kalau aku hamil? padahal aku gak pernah ngapa-ngapain cuma overthinking aja sih wkwkwk kan yang normalnya perempuan haidh kalo gak haidh berarti hamil. HAHAHA Ibuku selalu meyakinkan bahwa wajar sebelum nikah hormon belum stabil dan ibu juga katanya dulu gituh.. Ya sudah... 


Saat SMA jujur ada kekhawatiranku, karena kan aku anak IPA dan ngerti gituh klo aku berarti gak normal berarti ada apa-apa, namun, aku dikuatkan oleh ibuku bahwa itu benar-benar normal dan ibuku pun bisa punya 2 anak dengan kondisi haidh seperti itu. Saat SMA pun ada temanku yang sama, namun karena kekhawatirannya dan ibunya mereka ke bidan dan diresepkan Pil KB setiap bulan. Aku yang bilang ke ibuku bilang gak usah, belum nikah dll.. Jujur aku adalah anak yang baik yang nurut dan percaya 100% pada ibuku. HAHAHA 


Saat kuliah, aku merasa ingin periksa gituh ke dokter kan di kampus ada poliklinik ya, aku ngerasa udah dewasa yang gak usah bilang ato dianter gituh, terus gratis lagi kan ya, tapi aku lupa sih waktu itu aku ada keluhan apa ya kayaknya emang lagi sakit, pokoknya dokternya laki-laki. Dan aku bilang kalau aku haidhnya gak tiap bulan, apa jawabannya? "Wah hebat atuh jadi sel telurnya banyak nanti lama ke menopousnya". Saat itu di otak aku logis sih, kan sel telur dikeluarin tiap bulan ini enggak berarti cadangannya masih banyak dong ya. Setuju gak temen-temen? HAHAHAHA 


Lalu masuklah ke fase akan nikah, saat lamaran 14 Mei 2017 aku itu sedang belum haidh berapa bulan gituh ya. Aku sampai bertanya kepada calon suamiku, "Bagaimana kalau kita diuji gak punya anak?" Karena menurut pembicaraan saat ta'aruf kami sepakat ingin punya anak 5 (wow). Sebelum menikah aku memang ingin punya banyak anak, karena istri yang baik itu yang banyak anak dan keutamaan-keutamaan lainnya tentang banyak anak. Namun, aku lebih setuju jika diberi jarak jadi KB bukan karena gak mau punya anak lagi, tapi ngasih jarak. Karena tiap anak perlu kita secara fulltime bukaan? 


Saat menikah aku lupa sudah berapa bulan tidak haidh, namun saat nikah aku kondisi sangat stress, badan lagi gendut-gendutnya tidak bisa turun karena kayaknya tubuh saya stress berat. Beberapa hari setelah menikah, saya haidh. Dan banyak orang yang bilang "Wah neng nanti kalau udah haidh mah suka langsung jadi loh". Aku sangat senang dengan ucapan2 seperti itu. Lalu mungkin karena hormonal tiba-tiba aku ingin makan ini makan itu seperti yang ngidam gituh loh. Jadi kayak seneng aja dan orang-orang sekitar juga berpositif thinking hahaha... 


Tapi, ternyata aku tidak haidh 8 bulan loh wkwkwk kalau hamil 1 bulan lagi lahiran itu... 

Hal yang aku rasakan MALU. Aku malu bertemu teman-teman, aku malu bertemu dengan sanak saudara yang tahu aku sudah menikah. Aku marah dan sedih jika aku sakit terus ada yang bilang "lagi isi mungkin". Aku malu dan mulai membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang sudah menikah langsung hamil. Aku merasa tidak berharga sebagai perempuan yang saat itu "tidak bisa hamil". 


Saat ke dokter di hermina saat itu, dokter masih mewajarkan karena belum 1 tahun dan aku diberi obat pil KB agar bisa haidh dulu aja. Ditengah gempuran ingin punya anak dan pertanyaan orang-orang yang selalu nanyain kapan punya anak.... 

Sebenarnya................ 


Aku belum siap punya anak..... 


Aku masih belum selesai dengan diriku sendiri, dengan masalah dengan orang tuaku, ternyata setelah menikah aku baru menyadari ada yang belum selesai dengan orang tua, yang sekarang kita tahu itu innerchild.. Depresiku datang (merasa tidak berharga dan ingin ******) namun, karena aku takut masuk neraka dan aku takut kesakitan bahkan aku gak mampu untuk menyakiti diriku sendiri secara fisik, aku hanya dapat melukai bathinku secara mental, aku menghina, mengkritik menakut-nakuti diriku sendiri. Betapa jahatnya aku kepada diri sendiri... Astaghfirullah.. 
Aku berusaha lepas terbebas dan ingin sembuh. Jadi kondisi ini selalu berulang setiap aku ada konflik dengan ibuku. 


Karena aku tidak berpacaran, aku juga belum terlalu kenal dengan suamiku, kami menikmati momen berdua dan pacarannya kami. 

Namun, tuntutan orang dan pandangan orang, yang membuat aku sok pingin punya anak gituh... 
Dan yang paling membuat aku sakit ketika ada yang bertanya ke suami .... Meskipun suami lebih slow dari aku, tapi aku yang mendengarnya lebih sakit, lebih merasa bersalah pada suami. 

Alhamdulillah Allah Ta'ala yang Maha Tahu aku belum siap. 


 Hikmah : 
 - Coba untuk memahami diri sendiri apa yang kamu mau, jangan ditentukan orang lain. 
 - Husnudzon kepada Allah ta'ala adalah yang paling bener dalam hidup.

Friday, September 29, 2017

Doa

Ketika orang lain berdoa,
Ya, Allah nikahkanlah aku dengan orang yang aku cintai..

Ada yang berdoa
 Ya, Allah cintakanlah aku pada orang yang aku nikahi

karena orang yang kita cintai belum kita nikahi, namun orang yang kita nikahi wajib kita cintai  <3 p="">

The way you look at me

Nadzor = melihat

sebelum yakin lihat dulu, adakah ketertarikan?
adakah hal yang membuat kamu tertarik?
karena ingat kamu akan bersamanya 24 jam, dari baiknya hingga buruknya kamu akan bertemu, dan dari harumnya hingga baunya dia bersamamu..
melihat, mungkin belum ada cinta itu datang, tapi minimal ada ketertarikan itu :)

Pejuang Garis Dua PCOS FIGHTER Tahun ke-5 part 2 Diet untuk PCOS

  Cerita HSG dan test hormonku. Saat akan HSG dan test hormon ini, aku sedang depresi... MasyaAllah... Aku sedang dihadapkan dengan harus be...