Thursday, November 16, 2023

Pejuang Garis Dua PCOS FIGHTER Tahun ke-5 part 1

 2022

Tahun ini sebetulnya tahun-tahun kesedihanku..

Tahun dimana aku merasa sangat drop dari sisi mental..

Tahun dimana semua jalan yang ku tempuh itu gelap..


Di pertengahan tahun aku melalui masa kelamku, di waktu itu adalah masa-masa paling menyedihkan bagiku, aku merasa jadi orang yang menyedihkan dan sangat-sangat menyedihkan. Aku merasa sangat menyedihkan diantara banyak orang, karena ada suatu kejadian yang tak dapat diceritakan..


----------------------------------------------------------------

Perjalanan program hamilku berlanjut di tahun ini. Di awal tahun aku daftar gym yang bernama curves, jadi olahraganya hanya 30 menit dan menyenangkan.. 

Saat itu aku mendapat informasi bahwa di bandung ada 3 dokter wanita yang khusus infertilisasi. Yang pertama, aku gak mau karena ada temanku yang pernah dan reviewnya negatif. Yang kedua, aku pilih karena rumah sakitnya rumah sakit umum dan dekat dengan rumah. Aku datang ke dokter di tahun 2021 akhir dan dokter bilang, diet dan turunkan berat badan sebanyak 10% dalam 3 bulan lalu kesini lagi. 

Aku semangat sekali tapi karena mungkin aku gak ngerti diet yang cocok untuk tubuh aku, jadinya yoyo dan gak turun-turun, dan karena itu aku malah lama gak ke dokter-dokter karena takut dimarahin HAHAHAHA... 


Di tahun 2022 ini, aku lanjut ke dokter lagi tapi tidak selang 3 bulan 3 bulan lebih aku baru ke dokter lagi karena takut di marahi. 

Tanpa cek apa-apa aku diberikan treatment hormon dengan pil KB oleh dokter, beliau singkat padat jelas sehingga agak segan untuk bertanya apalagi berbasa-basi.. 

Lalu aku diberi obat pembesar telur dan kata dokter nanti berhubungan di masa subur. Ternyata......... Telurnya tidak membesar... 

Jleb, dadaku terasa tertusuk belum lagi kami sudah menyewa hotel untuk honeymoon kami yang ke sekian kali... Perasaan tak berdaya dan merasa bersalah pada suami terasa besar. Tapi, sungguh, bukan aku yang ingin seperti itu.. 

Setiap bulan aku ke dokter dan dokter hanya memberikan treatmen yang sama tanpa penjelasan yang lain dan sepertinya sel telurku tetap tidak bagus..  

Lalu dokterpun sulit dihubungi, dokter tidak memberikan kontak yang dapat dihubungi dan sering sekali digantikan oleh dokter lain. Sementara suami tidak mengizinkan jika itu dokter laki-laki. 

FYI aku harus ke dokter di hari haidh ke 2 untuk dikasih obat penyubur. Nah, waktu itu kalau gak salah aku haidhnya hari Jum'at. Hari Sabtu dokternya gak praktek, harus nunggu sampai selasa. Pas hari selasa saat itu, dokternya tidak ada. Ada pelatihan selama seminggu padahal aku sudah menelpon dulu rumah sakit sebelum pergi ke sana. Aku baru tahu dokternya tidak ada saat sudah sampai di sana. Dan saat itu dokter digantikan oleh dokter laki-laki. 

Perasaanku saat itu campur aduk, aku merasa ini kesempatan terakhir, jadi aku mencari-cari info bahwa bisa diberi obat penyubur pada hari ke 5 haidh. Aku seperti ingin sekali mendapatkan penyubur itu, aku merasa ini kesempatanku. Dan di sisi lain aku juga merasa seperti tidak ada kesempatan lagi untukku sudah berbulan-bulan mengulang hal yang sama dengan tak ada perubahan. Di sisi lain, kapan lagi aku bisa haidh, selama ini hanya dengan obat aku haidh. 

Aku mencoba mencari alternatif dokter lain. Mendapatkan info dari grup PCOS FIGHTER beliau mudah dihubungi, dan beliau praktek dibeberapa tempat sehingga jika kejadian beliau tidak ada di salah satu rumah sakit, aku bisa mengejar beliau di tempat prakteknya. 

Tanpa ditemani suami aku pertama kali ke rumah sakit yang lumayan jauh dari rumah. Rumah sakitnya, rumah sakit Umum tapi bagus banget. Nah terjadilah drama disana... Karena aku pertama kali ke sana, dan misscom dengan bu bidan sebagai narahubung dengan dokter. Jadilah aku dilempar dari lantai 2 ke lantai 3 terus ke lantai 1. Aku yang perasaannya sedang campur aduk setelah paginya ada kejadian di RS sebelumnya.............

Tangiskupun pecah......... di depan bu bidan aku menangis...

Sungguh aku malu aku merasa seperti anak kecil. Tapi sungguh, saat itu sangat sensitif, aku sendirian, penuh harapan, tapi seakan-akan penuh halangan. Jika mengingat kejadian itu benar-benar sih aku malu. Aku ngerasa masa kamu mau jadi ibu gini aja nangis, tapi sungguh perasaannya campur aduk sekali. Saat bertemu dengan dokter, aku yang harapannya mendapat obat pembesar telur. 

Jeng jeng jeng...

Dokter menyarankanku ngulang dari awal... :D 

Pertama dokter mengharuskanku periksa HSG, dan analisis sperma. Aku bilang pernah tahun 2019, tidak berlaku katanya harus ulang lagi itu udah lebih dari 2 tahun. Dan yang paling menarique adalah test hormon :D 4 juta lebih guys *o*. Alhamdulillah, Allah maha pemberi rezeki, ada rezeki untuk biaya-biaya tersebut. Jadi sebelum ada hasil-hasil tersebut aku tidak usah dulu ke dokter lagi. Dan yang terbaik adalah ...

Kedua dokter merekomendasikanku konsul ke dokter gizi. Yang sebelumnya aku diet dengan panduan internet dan kesotoyan aku. Dan yang jelas saat ke dokter itu di pantau rutin, sehingga memang membuahkan hasil. Bagi aku yang mageran kesuksesan diet dengan dokter adalah 90% tapi bagi dokter giziku yang merasa aku kurang maksimal mengikuti saran dari beliau, aku kayak gagal gituh :D jadi malu aku... Gagal disini karena tidak memenuhi target dokternya ya hihi.... 

Lanjut part 2 ya, aku mau jelasin programnya...

No comments:

Post a Comment

Pejuang Garis Dua PCOS FIGHTER Tahun ke-5 part 2 Diet untuk PCOS

  Cerita HSG dan test hormonku. Saat akan HSG dan test hormon ini, aku sedang depresi... MasyaAllah... Aku sedang dihadapkan dengan harus be...